Ketika berbicara tentang mata uang paling rendah, banyak orang langsung berpikir tentang krisis ekonomi atau inflasi tinggi. Namun, apakah negara-negara dengan mata uang paling lemah juga kurang dikenal di dunia? Atau justru mereka memiliki daya tarik tersendiri?
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 negara dengan mata uang paling rendah, sekaligus melihat apakah mereka memiliki keunikan yang membuat mereka tetap terkenal di dunia.
Apa yang Membuat Nilai dari uang Menjadi Lemah?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Beberapa di antaranya meliputi:
- Inflasi yang tinggi – Ketika harga barang dan jasa naik terlalu cepat, daya beli mata uang menurun.
- Ketidakstabilan politik – Konflik atau kebijakan ekonomi yang tidak menentu dapat menurunkan kepercayaan investor.
- Utang luar negeri yang besar – Jika negara terlalu bergantung pada pinjaman luar negeri, nilai mata uangnya bisa melemah.
Namun, rendahnya nilai mata uang tidak selalu mencerminkan kemiskinan atau ketertinggalan. Beberapa negara dengan mata uang lemah justru memiliki sektor pariwisata yang maju atau sumber daya alam yang melimpah.
10 Negara dengan Nilai tukar uang Paling Rendah dan Keunikannya
1. Iran (Rial – IRR)
Rial Iran adalah salah satu mata uang paling rendah di dunia. Nilai tukarnya sangat lemah akibat sanksi ekonomi dan inflasi yang tinggi. Meski begitu, Iran tetap terkenal karena sejarahnya yang kaya, arsitektur Islam yang menakjubkan, serta industri minyak yang besar.
2. Lebanon (Pound Lebanon – LBP)
Pound Lebanon mengalami depresiasi tajam sejak krisis ekonomi pada 2019. Ketidakstabilan politik dan utang negara yang besar memperburuk situasi. Namun, Lebanon tetap dikenal dengan kuliner lezatnya seperti hummus dan kebab, serta kota Beirut yang eksotis.
3. Vietnam (Dong – VND)
Dong Vietnam memiliki nilai tukar yang rendah dibanding mata uang dunia lainnya. Namun, ekonomi Vietnam terus tumbuh pesat, terutama di sektor manufaktur dan teknologi. Negara ini juga terkenal sebagai destinasi wisata dengan pemandangan alam yang menakjubkan seperti Ha Long Bay.
4. Indonesia (Rupiah – IDR)
Rupiah sering dianggap sebagai mata uang paling rendah di Asia Tenggara. Meski begitu, Indonesia adalah ekonomi terbesar di kawasan dengan sumber daya alam melimpah. Selain itu, Bali dan Raja Ampat menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia.
5. Uzbekistan (Som – UZS)
Som Uzbekistan memiliki nilai tukar yang rendah karena transisi ekonomi yang masih berlangsung. Namun, negara ini terkenal dengan Jalur Sutra yang bersejarah dan kota-kota kuno seperti Samarkand yang kaya budaya.
6. Sierra Leone (Leone – SLL)
Leone memiliki nilai tukar yang sangat rendah akibat konflik sipil dan masalah ekonomi. Namun, negara ini memiliki kekayaan alam luar biasa, terutama berlian yang banyak ditemukan di sana.
7. Laos (Kip – LAK)
Meskipun Kip Laos adalah salah satu mata uang paling rendah, negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pariwisata alam dan warisan budaya Buddha menjadikannya destinasi menarik bagi wisatawan.
8. Venezuela (Bolívar – VES)
Venezuela pernah mengalami hiperinflasi ekstrem yang menghancurkan nilai Bolívar. Namun, negara ini tetap dikenal karena memiliki cadangan minyak terbesar di dunia dan pemandangan alam spektakuler seperti Air Terjun Angel.
9. Kamboja (Riel – KHR)
Riel Kamboja memiliki nilai rendah karena masyarakat lebih sering menggunakan Dolar AS dalam transaksi sehari-hari. Namun, Kamboja tetap terkenal dengan Candi Angkor Wat yang menjadi salah satu situs sejarah terbesar di dunia.
10. Guinea (Franc Guinea – GNF)
Franc Guinea adalah salah satu mata uang dengan nilai tukar rendah di Afrika. Meski begitu, negara ini memiliki kekayaan alam besar, terutama bauksit yang menjadi salah satu ekspor utamanya.
Tidak semua negara dengan mata uang paling rendah mengalami keterpurukan. Beberapa justru memiliki potensi besar di sektor pariwisata, sumber daya alam, atau industri tertentu.
Sebagai traveler atau investor, Anda tidak hanya perlu melihat nilai mata uang, tetapi juga potensi ekonomi dan keunikan budaya dari setiap negara. Mungkin justru negara dengan mata uang lemah ini yang menawarkan pengalaman tak terlupakan!