Berita Cepat Global – Informasi Portal

7 Kesalahan Membersihkan Sepatu yang Justru Merusak Material

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Membersihkan sepatu itu bukan sekadar soal air dan sabun. Banyak orang merasa sudah melakukan hal yang benar, padahal tanpa disadari justru terjebak pada kebiasaan yang salah. Mulai dari menggunakan air panas, menyikat terlalu keras, sampai asal memasukkan sepatu ke mesin cuci. Semuanya terlihat praktis, tapi diam-diam merusak material sepatu.

Menurut beberapa produsen alas kaki, kesalahan cuci sepatu menjadi salah satu penyebab utama kualitas sepatu menurun sebelum usia pakainya selesai. Artinya, masalahnya sering kali bukan pada sepatu yang Anda beli, melainkan pada cara Anda merawatnya.

Banyak orang sering salah saat membersihkan sepatu. Di sini, kita akan bahas 7 kesalahan paling umum, lengkap dengan dampaknya pada berbagai bahan seperti canvas, kulit, suede, knit, dan synthetic. Selain itu, ada tips mudah untuk merawat sepatu agar tetap awet dan terlihat bagus.

1. Membersihkan Sepatu Menggunakan Air Panas karena Dianggap Lebih Bersih

Banyak orang percaya air panas adalah solusi ampuh untuk mengangkat noda membandel. Logikanya sederhana: panas sama dengan lebih bersih. Sayangnya, anggapan ini justru menjadi salah satu kesalahan cuci sepatu paling fatal.

Air panas dapat merusak struktur dasar sepatu. Lem yang menyatukan outsole dan upper bisa melemah bahkan terlepas, sementara panas berlebih membuat serat kain dan kulit kehilangan elastisitas alaminya.

A. Dampak pada Material

Pada sepatu berbahan canvas dan knit, air panas dapat membuat serat mengendur sehingga sepatu tampak melebar dan kehilangan bentuk. Untuk leather, panas menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan rentan pecah-pecah. Sementara pada material synthetic, risiko melengkung atau berubah bentuk jauh lebih besar.

B. Solusi yang Benar

Gunakan air dingin atau air suhu ruang saat membersihkan sepatu. Suhu ini sudah cukup efektif untuk mengangkat kotoran tanpa merusak struktur material maupun lem sepatu.

Tips tambahan:

  • Untuk noda berat, fokus pada teknik pembersihan, bukan suhu air
  • Campurkan air dingin dengan sabun khusus sepatu agar hasil lebih optimal

2. Asal Memasukkan Sepatu ke Mesin Cuci

Mesin cuci sering dianggap sebagai solusi cepat dan praktis. Namun untuk sepatu, cara ini tidak selalu aman. Putaran mesin yang kuat dapat memberikan tekanan berlebih dan gesekan terus-menerus pada sepatu.

Masalah utamanya terletak pada benturan dan tarikan yang terjadi selama proses pencucian. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merusak bentuk serta struktur sepatu secara permanen.

A. Dampak pada Material

Pada sepatu canvas, jahitan berisiko lepas akibat tekanan berulang. Material leather dan suede bisa mengalami kerusakan tekstur yang tidak dapat diperbaiki. Sementara itu, sepatu knit cenderung melar dan kehilangan bentuk aslinya, sedangkan material synthetic berpotensi mengalami retakan halus di permukaannya.

B. Solusi yang Benar

Selalu periksa label perawatan sepatu sebelum mencucinya. Jika memang harus menggunakan mesin cuci, gunakan mode gentle, masukkan sepatu ke dalam laundry bag, serta lepaskan tali dan insole untuk mengurangi tekanan.

Tips tambahan: Sepatu running atau sneakers berbahan knit umumnya lebih aman dibersihkan secara manual dibandingkan menggunakan mesin cuci.

3. Menggunakan Pemutih atau Deterjen pada Sepatu

Sepatu putih yang kotor sering kali memancing godaan untuk menggunakan pemutih. Hasilnya memang terlihat instan, tetapi efek jangka panjangnya bisa membuat sepatu terlihat semakin buruk.

Pemutih dan deterjen keras mengandung bahan kimia agresif yang dapat mengikis warna sekaligus lapisan pelindung sepatu.

A. Dampak pada Material

Pada canvas putih, penggunaan pemutih justru sering menyebabkan warna menguning setelah kering. Leather dapat kehilangan warna alaminya dan terasa kaku, sementara material synthetic berisiko mengalami penipisan lapisan luar.

B. Solusi yang Benar

Gunakan sabun khusus sepatu atau sabun cair dengan pH lembut. Produk ini dirancang untuk membersihkan tanpa merusak warna dan struktur material sepatu.

Tips cepat:

  • Hindari penggunaan deterjen bubuk
  • Gunakan sikat berbulu lembut
  • Bilas sepatu hingga benar-benar bersih

4. Mengeringkan Sepatu di Bawah Sinar Matahari Langsung

Menjemur sepatu langsung di bawah sinar matahari memang terlihat efektif karena cepat kering. Namun paparan panas dan sinar UV berlebihan justru menjadi musuh utama material sepatu.

A. Dampak pada Material

Leather dapat menjadi kaku dan retak, canvas berisiko mengalami warna belang, suede kehilangan tekstur lembutnya, dan knit menjadi lebih rapuh karena seratnya melemah.

B. Solusi yang Benar

Keringkan sepatu di tempat teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Cara ini memang membutuhkan waktu lebih lama, tetapi jauh lebih aman untuk menjaga kualitas material.

Tips tambahan:

  • Isi sepatu dengan kertas agar bentuk tetap terjaga
  • Ganti kertas jika sudah lembab

5. Menggosok Sepatu Terlalu Keras Demi Noda Hilang

Banyak orang mengira menyikat sepatu sekuat mungkin akan membuat noda cepat hilang. Padahal, tekanan berlebih justru mempercepat kerusakan material.

Alih-alih bersih, sepatu bisa terlihat cepat usang karena permukaannya menipis dan warnanya memudar.

A. Dampak pada Material

Suede dapat kehilangan tekstur “bulu”-nya secara permanen, leather berisiko tergores, sementara canvas menjadi semakin tipis dan rapuh.

B. Solusi yang Benar

Gunakan tekanan ringan saat menyikat sepatu dan ulangi prosesnya secara bertahap jika noda belum terangkat.

Tips tambahan:

  • Gunakan sikat berbeda untuk upper dan outsole
  • Untuk suede, selalu gunakan suede brush khusus

6. Tidak Membersihkan Sepatu Sesuai Jenis Material

Masih banyak orang merawat semua sepatu dengan cara yang sama, padahal setiap material memiliki karakter dan kebutuhan perawatan yang berbeda.

Material suede, misalnya, sangat sensitif terhadap air. Sekali salah penanganan, teksturnya bisa rusak dan tampilan sepatu menjadi kusam.

A. Dampak pada Material

Suede mudah rusak jika terkena air berlebih, leather menjadi kusam jika disikat kasar, dan knit berisiko melar jika direndam terlalu lama.

B. Solusi yang Benar

Sesuaikan metode membersihkan sepatu dengan jenis materialnya. Suede sebaiknya dibersihkan dengan metode dry cleaning dan sikat khusus, leather cukup dilap dengan kain lembab dan diberi conditioner, sementara knit aman dibersihkan menggunakan sabun ringan dan air dingin.

Tips tambahan: Berinvestasi pada produk perawatan yang tepat jauh lebih hemat dibanding harus membeli sepatu baru.

7. Mengabaikan Perawatan Rutin pada Sepatu

Menunggu sepatu benar-benar kotor baru dibersihkan adalah kebiasaan yang merugikan. Kotoran yang menumpuk lebih sulit dibersihkan dan dapat meresap ke dalam material.

Fakta menarik, sepatu yang dibersihkan secara ringan dan rutin dapat bertahan hingga 30–40% lebih lama dibanding sepatu yang jarang dirawat.

A. Dampak pada Material

Sepatu lebih cepat berbau, warna tampak kusam, dan material mengalami penurunan kualitas dalam waktu singkat.

B. Solusi yang Benar

Lakukan perawatan ringan secara rutin, seperti membersihkan permukaan sepatu setelah dipakai, mengangin-anginkannya sebelum disimpan, serta menggunakan shoe tree atau silica gel untuk menjaga kelembapan.

Tips cepat: Sepuluh menit perawatan setelah dipakai jauh lebih hemat dibanding satu jam deep cleaning.

 

Membersihkan sepatu seharusnya membuat sepatu lebih awet, bukan sebaliknya. Kesalahan seperti menggunakan air panas, menyikat terlalu keras, atau mengabaikan perawatan rutin sering dilakukan tanpa disadari dan justru bisa merusak sepatu favorit.

Untungnya, kesalahan ini bisa dihindari dengan memahami karakter material dan menerapkan cara perawatan yang tepat. Dengan begitu, sepatu tetap terlihat bagus dan lebih tahan lama.

Di beberapa daerah, layanan cuci sepatu profesional semakin mudah ditemukan. Di Ungaran, misalnya jasa Cuci Sepatu Ungaran profesional menawarkan metode pencucian khusus dan teknik pengeringan yang aman untuk berbagai jenis material. Penanganan profesional seperti ini membantu menjaga warna, bentuk, dan kebersihan sepatu, sekaligus meminimalkan risiko kerusakan.